New Delhi, 4 September 2025 – Pemerintah sejumlah negara bagian di India mengumumkan libur sekolah pada Kamis, 4 September 2025, menyusul curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir di berbagai wilayah, serta perayaan festival besar yang berlangsung bersamaan.
Banjir Mengganggu Aktivitas Harian
Hujan deras akibat musim monsun mengakibatkan genangan luas di beberapa kota besar, termasuk Mumbai, Patna, dan Lucknow. Transportasi umum terganggu, dengan banyak jalan tergenang air hingga setinggi lutut. Beberapa sekolah dasar dan menengah memilih menutup aktivitas belajar mengajar untuk menjaga keselamatan siswa.
Pemerintah daerah juga mengeluarkan peringatan dini terhadap kemungkinan banjir bandang di daerah rendah. Petugas penyelamat dan tim tanggap darurat telah dikerahkan ke wilayah rawan, terutama di negara bagian Bihar dan Uttar Pradesh.
Festival Budaya dan Religius
Selain faktor cuaca, keputusan libur sekolah juga mempertimbangkan berlangsungnya sejumlah festival penting. Di beberapa wilayah, festival keagamaan Hindu dan perayaan lokal mengharuskan masyarakat melakukan persiapan dan kegiatan bersama, sehingga libur sekolah dianggap mendukung partisipasi siswa dan keluarga.
Respons Masyarakat
Banyak orang tua menyambut baik keputusan ini, mengingat kondisi jalan yang tidak aman bagi anak-anak. Namun, sebagian kalangan juga khawatir libur mendadak akan menambah ketertinggalan belajar, terutama bagi siswa yang tengah mempersiapkan ujian.
Langkah Antisipatif
Pemerintah India menekankan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Jika kondisi cuaca membaik, sekolah dijadwalkan kembali beroperasi normal dalam beberapa hari ke depan. Sementara itu, otoritas pendidikan setempat menyarankan penggunaan pembelajaran daring sebagai alternatif untuk menjaga kelangsungan kegiatan belajar.
Kesimpulan
Libur sekolah di India pada 4 September 2025 mencerminkan kombinasi antara faktor alam dan budaya. Banjir akibat hujan monsun serta perayaan festival membuat pemerintah daerah memilih langkah preventif demi keamanan dan partisipasi masyarakat, meski dengan konsekuensi pada kegiata